Senin, 23 Maret 2009

DAMAINYA CINTA - GIGI

Sinar matamu
Pancarkan kedamaian
Yang s'lama ini kita impikan
Lirih suaramu
Taburkan kesejukan
Besar artinya untuk diriku

Lembut sikapmu
Hadirkan kehangatan
Yang s'lalu ingin ku ungkapkan

Manis senyummu
Getarkan jiwa ini
Abadilah adanya dirimu

Reff :
Damainya cinta untukmu...
Yang takkan mungkin hilang semua
Lembutnya cinta untukku...
'Kan kupeluk s'lamanya...

Bridge :
Agungnya cinta
Menunggu disana
Raih dengan hati yang terbuka
Back to Reff :

ANDAI - Gigi

Benar2 ku salah
tak menghargai perasaanmu
dan menghancurkan rasa cintamu
saat ku ingat dirimu haru menyambut
meluk nafasku dan memberikan ku kehangatan

Hanya seribu bintang
tak dapat menyamai cahaya
keindahanmu dari wujudmu
dan aku tak mengizinkan
cahaya meredupkan benakku
dan atas kesombongan diriku

reff :
Andai ku tak membuang dirimu
menjadikan yang kedua atas cintaku
janganlah keterpurukan ku ini
membuat kau membenciku
selamanya dan membunuhku

Ebit G. Ade - Titip Rindu Buat ayah

dimatamu masih tersimpat
selaksa peristiwa
benturan dan hempasan terpahat dikeningmu
kau nampak tua dan lelah
keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah

meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sara
kau tetap bertahan

engkau telah mengerti hitam
dan merah jalan ini
keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
bahumu yang dulu kekar
legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkus

namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia

ayah,
dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
anakmu sekarang banyak mengandung beban

Ebiet G Ade - Kupu-Kupu Kertas

setiap waktu engkau tersenyum
sudut matamu memancarkan rasa
keresahan yang terbenam
kerinduan yang tertahan
duka dalam yang tersembunyi
jauh di lubuk hati
kata-katamu riuh mengalir bagai gerimis

seperti angin tak pernah diam
selalu beranjak setiap saat
menebarkan jala asmara
menaburkan aroma luka
benih kebencian kau tanam
baar ladang gersang
entah samapi kapan berhenti menipu diri

reff#
kupu-kupu kertas
yang terbang kian kemari
aneka rupa dan warna
dibias lampu temaram

membasuh debu yang lekat dalam jiwa
mencuci bersih dari segala kekotoran
aku menunggu hujan turunlah
aku mengharapkan badai datanglah
gemuruhnya akan
melumatkan semua kupu-kupu kertas

Ebiet G Ade - Dosa Siapa

Kudengar suara jerit tangismu
sesepi gunung
Kulihat bening bola matamu
sesejuk gunung

Oh oh engkau anakku
yang menanggungkan noda
sedang engkau terlahir
mestinya sebening kaca
Apa yang dapat kubanggakan
Kata maafku pun belum kau mengerti

Dosa siapa, ini dosa siapa
salah siapa, ini salah siapa
Mestinya aku tak bertanya lagi

Kudengar ceria suara tawamu
menikam jantung
Kulihat rona segar di pipimu
segelap mendung

Oh oh engkau anakku
yang segera tumbuh dewasa
dengan selaksa beban
mestinya sesuci bulan
Apa yang dapat kudambakan
Kata sesalku pun belum kau mengerti

Dosa siapa, ini dosa siapa
Salah siapa, ini salah siapa
Jawabnya ada di relung hati ini

Ebiet G Ade - Camelia IV

Ebiet G Ade - Camelia IV

Senja hitam ditengah ladang
Dihujung permatang engkau berdiri
Putih diantara ribuan kembang
Langit diatas rambutmu
Merah tembaga
Engkau memandangku
Bergetar bibirmu memanggilku
Basah dipipimu air mata
Kerinduan, kedamaian oh

Batu hitam diatas tanah merah
Disini akan kutumpahkan rindu
Kugenggam lalu kutaburkan kembang
Berlutut dan berdoa
Syurgalah ditanganmu, Tuhanlah disisimu
Kematian adalah tidur panjang
Maka mimpi indahlah engkau
Camellia, Camellia oh

Pagi, engkau berangkat hati mulai membatu
Malam, kupetik gitar dan terdengar
Senandung ombak dilautan
Menambah rindu dan gelisah
Adakah angin gunung, adakah angin padang
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku
Dan membebaskan nasibku
Dari belenggu sepi
La la la la la .............

Ebiet G Ade - Camelia III

Di sini dibatu ini
akan kutuliskan lagi
namaku dan namamu
Maafkan bila waktu itu
dengan tuliskan nama kita
kuanggap engkau berlebihan

Sekarang setelah kau pergi
Kurasakan makna tulisanmu
Meski samar tapi jelas tegas
Engkau hendak tinggalkan kenangan
dan kenangan

Disini kau petikkan kembang
Kemudian engkau selitkan
pada tali gitarku
Maafkan bila waktu itu
kucabut dan kubuang
Kau pungut lagi dan kau bersihkan

Engkau berlari sambil menangis
Kau dakap erat kembang itu
Sekarang baru aku mengerti
Ternyata kembangmu kembang terakhir
yang terakhir

Oh Camelia, katakanlah ini satu mimpiku
Oh oh oh oh oh
Camelia, maafkanlah segala silap dan salahku

Disini dikamar ini
yang ada hanya gambarmu
Kusimpan dekat dengan tidurku
dan mimpiku